UPAYA MENINGKATKAN KESGARAN JASMANI
MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DALAM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR
NEGRI 1 SUNGAI PANDAN HILIR
HULU SUNGAI UTARA
Oleh :
RISA ZUARDI
NIM. A1D006215
Proposal Skripsi
Ditulis Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Mendapat Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Jasmani
Kesehatan Dan Rekreasi
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2009
LEMBAR PERSETUJUAN
UPAYA MENINGKATKAN KESGARAN JASMANI
MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DALAM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR
NEGRI 1 SUNGAI PANDAN HILIR
HULU SUNGAI UTARA
Oleh :
RISA ZUARDI
NIM. A1D006215
Pembimbing
Dr. Djoko Lelono, M.Pd
NIP.
Mengetahui :
Ketua Program Studi Penjaskesrek
Dr. AR. SHADIQIN, M.Kes
NIP. 130 818 485
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada ALLAH SWT, karena atas berkat dan
limpahan karunia-NYA, peneliti dapat menyelesaikan Propasal Skripsi
dengan“UPAYA MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN
DALAM PEMBELAJARN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR NEGRI 1 SUNGAI
PANDAN HILIR HULU SUNGAI UTARA”. Terima kasih peneliti haturkan kepada
dosen pembimbing yang telah membimbing peneliti dalam pembuatan,
penyusunan dan penulisan proposal skripsi ini. Terima kasih pula
peneliti sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu peneliti
dalam penyelesaian proposal skripsi ini, baik itu bantuan moral maupun
moril.
Peneliti menyadari bahwa dalam pembuatan dan penyusunan proposal
skripsi ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini peneliti mengharapkan kritik serta saran dari dosen
pembimbing dan rekan-rekan mahasiswa peserta seminar yang bersipat
membangun demi perbaikan proposal ini. Semoga kebaikan dan pengorbanan
kita semua mendapat ganjaran dan limpahan berkat serta karunia dari
Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Banjarbaru, Maret 2009
Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar belakang masalah
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan
jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Tujuan
pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga
mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir
kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan
tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olah raga.
Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan
motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan
nilai-nilai (sikap-mental-emosional-spritual-dan sosial), serta
pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan
dan perkembangan yang seimbang.
Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam
mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses
pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani
memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka
pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga
yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. Pembekalan
pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya
hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat
mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi
permainan / olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur
kerjasama, dan lain-lain) dari pembiasaan pola hidup sehat.
Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran konvensional di dalam kelas yang
bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik mental,
intelektual, emosional dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam
pengajaran harus mendapatkan sentuhan dikdakdik-metodik, sehingga
aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran. Melalui
pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman
untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif,
terampil, meningkatkan dan memeliharan kesegaran jasmani serta
pemahaman terhadap gerak manusia.
Adanya ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani dalam kurikulum
2004 untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan SMA MA sebenarnya sangat membantu
pengajar pendidikan jasmani dalam mempersiapkan, melaksanakan dan
mengevaluasi kegiatan siswa. Adapun ruang lingkup pendidikan jasmani
meliputi aspek permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri /
senam, aktivitas ritmik, aktivitas
ritmik,akuatik(aktivitasair)danpendidikanluarkelas sesuai dengan
karakteristik siswa SD, usia 6-12 tahun kebanyakan dari mereka cenderung
suka bermain. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan pembelajaran
yang efektif, disamping harus memahami dan memperhatikan karakteristik
dan kebutuhan siswa. Pada masa usia tersebut seluruh aspek perkembangan
manusia baik itu kognitif, psikomotorik dan afektif mengalami perubahan.
Perubahan yang paling mencolok adalah pertumbuhan dan perkembangan
fisik dan psikologis.
Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat
terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan juga tujuan sebagaimana
yang ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu
membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Untuk itu perlu
adanya pendekatan, variasi maupun modifikasi dalam pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul
Upaya Meningkatkan Kesegaran Jasmani melalui Pendekatan Bermain dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani Siswa Kelas 6 Sekolah Dasar Negeri 1
Sungai Pandan Hilir Alabio, Kabupaten Hulu sengai utara Tahun Pelajaran0
2009/2010.
- Identifikasi Masalah
Dengan adanya kurikulum berbasis kompetensi yang merupakan pedoman bagi
guru dan merupakan bahan kegiatan dalam pembelajaran, maka siswa perlu
mempelajari dan melaksanakan untuk mencapai kompetensi yang sudah
dirumuskan. Untuk mencapai standar kompetensi tersebut bukanlah yang
mudah. Adapun permasalahan-permasalahan yang muncul dilapangan adalah
sebagai berikut:
- Banyak dikalangan pendidikan yang belum memahami tentang perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olah Raga.
- Kurangnya pemahaman dari siswa tentang maksud dan tujuan pendidikan jasmani sehingga pada proses pembelajaran belum semua antusias untuk beraktivitas jasmani.
- Kurangnya pemahaman tentang arti pentingnya tubuh bugar dan sehat, sehingga mereka mengikuti pendidikan jasmani hanya sekedar ikut dan memperoleh nilai.
- Pembatasan Masalah
Penelitian ini memiliki beberapa batasan yang perlu dikembangkan agar
substansi penelitian ini tidak melebar dan agar dapat kesepahaman
penafsiran tentang substansi yang ada dalam penelitian ini.
Batasan-batasan masalah tersebut adalah sebagaimana berikut ini:
- Penelitian ini hanya menitikberatkan pada model pembelajaran dengan pendekatan bermain untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa.
- Penelitian ini menerapkan model pembelajaran dengan pendekatan bermain pada pendidikan jasmani dalam upaya meningkatkan tingkat kesegaran jasmani siswa.
- Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
- Mengetahui perbedaan tingkat kesegaran jasmani siswa yang diajar dengan model pembelajaran dengan pendekatan bermain dalam pendidikan jasmani.
- Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan tingkat kesegaran jasmani siswa yang diajar dengan model pembelajaran dengan pendekatan bermain dalam pendidikan jasmani.
- Tujuan penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu :
- guru
Untuk meningkatkan kualitas mengajar dan mencoba menerapkan model pembelajaran sebagai inovasi baru dalam proses pembelajaran.
- siswa
Dengan banyaknya model pembelajaran mereka mendapatkan banyak variasi
dalam pembelajaran. Selain itu siswa dapat belajar sambil bermain
- sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk mengembangkan model pembelajaran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
- Deskripsi Teoritis
Teori-teori tentang upaya meningkatkan kebugaran tubuh telah banyak
dikemukakan oleh para pakar. Dalam hubungannya dengan penelitian ini,
penulis mencoba menggunakan model pembelajaran beraktivitas jasmani
sambil bermain. Aktivitas ini merupakan salah satu metode yang tepat
dimana keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran
sekalipun sambil bermain mereka sudah melaksanakan kegiatan jasmani
sebagai upaya untuk menjaga kebugaran tubuh. Hal ini sangat bagus untuk
melatih kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif siswa. Dari judul
tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa model pembelajaran dengan
pendekatan bermain merupakan variabel bebas (independent variable),
sedangkan tingkat kesegaran jasmani siswa sebagai variabel terikat
(dependent variable).
- pendidikan jasmani
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas
jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat
dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar
diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif dan afektif setiap siswa.
Pengalaman yang disajikan akan membantu siswa untuk memahami mengapa
manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman,
efisien, dan efektif. (Kurikulum Penjas SMP, 2004).
Dari banyak pendapat tentang pengertian pendidikan jasmani, dapat
disimpulkan pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik
diarahkan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik,
neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional dalam kerangka sistem
pendidikan nasional. (Pedoman Khusus Pengembangan Sistem Penilaian
Berbasis Kompetensi SMP, 2004)
- Materi Pendidikan jasmani
Struktur materi pendidikan jasmani dikembangkan dan disusun dengan
menggunakan model kurikulum kebugaran jasmani dan pendidikan olahraga
(Jewwet, Ennis, and Bain, 1995). Asumsi yang digunakan oleh kedua model
ini adalah untuk menciptakan gaya hidup sehat dan aktif, manusia perlu
memahami hakikat kebugaran jasmani dengan menggunakan resep latihan yang
benar.
Materi pendidikan jasmani SD merupakan dasar dari materi yang akan
dilanjutkan dan di kembangkan di SMP/MTs dan dilanjutkan di SMA. Materi
pembelajaran untuk kelas VI SD meliputi keterampilan dasar olahraga,
kesegaran jasmani, dan pembentukan sikap dan perilaku untuk membentuk
kecakapan hidup personal.
- karakteristik pendidikan jasmani
Pendidikan Jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di
sekolah dasar, yang mempelajari dan mengkaji gerak manusia secara
interdisipliner. Gerak manusia adalah aktivitas jasmani yang dilakukan
secara sadar untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan keterampilan
motorik, mengembangkan sikap dan perilaku agar terbentuk gaya hidup yang
aktif. Aktivitas jasmani yang dilakukan berupa aktivitas bermain,
permainan, dan olahraga.
- Modek pembelajaran dengan pendekatan bermain
Pendekatan bermain adalah salah satu bentuk dari sebuah pembelajaran
jasmani yang dapat diberikan di segala jenjang pendidikan. Hanya saja,
porsi dan bentuk pendekatan bermain yang akan diberikan, harus
disesuaikan dengan aspek yang ada dalam kurikulum. Selain itu harus
dipertimbangkan juga faktor usia, perkembangan fisik, dan jenjang
pendidikan yang sedang dijalani oleh mereka.
Model pembelajaran dengan pendekatan bermain erat kaitannya dengan
perkembangan imajinasi perilaku yang sedang bermain, karena melalui daya
imajinasi, maka permainan yang akan berlangsung akan jauh lebih meriah.
Oleh karena itu sebelum melakukan kegiatan, maka guru pendidikan
jasmani, sebaiknya memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada siswanya
majinasi tentang permainan yang akan dilakukannya.
- kesegaran jasmani
Sadoso (1989 : 9) Kesegaran jasmani adalah keadaan atau kemampuan
seseorang untuk melakukan aktivitas atau tugas-tugasnya sehari-hari
dengan mudah tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih mempunyai
siswa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya untuk
keperluan-keperluan lainnya.
Komponen atau faktor kesegaran jasmani dan komponen kesegaran motorik
merupakan satu kesatuan utuh dari komponen kondisi fisik. Agar seseorang
dapat dikategorikan kondisi fisiknya baik, maka status
komponen-komponennya harus berada dalam kondisi baik pula. Adapun
komponen atau faktor jasmani adalah : kekuatan, daya tahan kelenturan.
- Kerangka Berfikir
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan banyak sekali hal-hal yang dapat
mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang, salah satunya yaitu
melalui aktifitas jasmani. Pendidikan jasmani dapat digunakan sebagai
bentuk kegiatan siswa dalam upaya menjaga dan sekaligus meningkatkan
tingkat kesegaran jasmani.
Dengan mempertimbangkan karakter dan perkembangan siswa guru harus
dapat merencanakan dengan matang proses pembelajaran. Dalam membuat
perencanaan tersebut guru bisa menggunakan pendekatan, teknik, metode
ataupun model pembelajaran.
- Pengajuan Hipotesis
Dari uraian di atas hipotesis penelitiannya adalah melalui pembelajaran
dengan pendekatan bermain dalam pendidikan jasmani tingkat kesegaran
jasmani siswa dapat meningkat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
- Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas. Dengan penelitian tindakan kelas peneliti dapat
mencermati suatu obyek dalam hal ini siswa, menggunakan pendekatan atau
model pembelajaran tertentu untuk meningkatkan tingkat kesegaran jasmani
siswa. Melalui tindakan yang sengaja dilakukan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesegaran jasmani dalam bentuk rangkaian siklus kegiatan.
Dengan demikian perkembangan dalam setiap kegiatan dapat terpantau
- Perencanaan tindakan
- Membuat rancangan pembelajaran langsung dengan mengunakan pembelajaran bermain.
- Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung.
- Mempersiapkan alat pengumpul data seperti lembar observasi dan tes.
- Melakukkan simulasi pelaksanaan tindakan kelas.
- Tindakan
Pelaksanaan tindakan perbaikan ini merupakan kegiatan pokok dalam
penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus.
Dalam kegiatan siklus yang pertama penulis melaksanakan kegiatan yang
menarik dan menyenangkan yaitu kegiatan olahraga tradisional. Dalam
siklus kedua dicobakan untuk aspek yang lain yaitu aspek aktivitas
ritmik. Bentuk kegiatannya pun sama seperti pada siklus I, hanya bedanya
kegiatan ini dilaksanakan di dalam ruangan. Hal ini sambil memantau
semangat mereka dalam beraktivitas selama dilapangan ataupun dalam
ruangan.
- observasi
pada tahapan ini, proses observasi terhadap pelaksanaan penelitian
tindakan kelas mengunakan lembar observasi serta melakukkan evaluasi
terhadap kegiatan yang telah dilakukkan.
- Refleksi
Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis
dari hasil tersebut, guru akan merefleksikan diri dengan melihat data
hasil observasi apakah kegiatan telah dilakukkan sudah dapat
meningkatkan kesegaran jasmani. Hasil analis data yang diperoleh
dijadikan sebagai acuan untuk melakukkan atau melaksanakan tahapan
siklus berikutnya.
- Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa Kelas VI a Sekolah Dasar negri 1
Sungai Pandan Hilir yang berjumlah 20 orang. Kelas VI a merupakan kelas
unggulan yang kalau dilihat dari kemampuan akademisnya mereka mempunyai
rata-rata yang lebih baik dari pada kelas yang lain. Demikian juga bila
dilihat dari perilaku dan kedisiplinannya mereka juga relatif lebih
baik dari kelas yang lain. Namun demikian pada saat diadakan tes tingkat
kesegaran jasmani dengan menggunakan tes lari 2,4 km, ternyata hasilnya
justru paling rendahdibandingkandengankelaslain. Disamping hasil tes
tingkat kesegaran jasmaninya paling rendah, anak-anak dikelas tersebut
pada saat mengikuti kegiatan dalam pembelajaran juga kurang antusias.
Mereka mengikuti pelajaran pendidikan jasmani hanya sekedar hadir dan
nantinya mendapatkan nilai.
- Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data mengunakan teknik
pengumpulan data kualitatif untuk menganalisis data yang berasal dari
hasil observasi dan teknik pengumpulan data kuantitatif yang berfungsi
untuk mengukur seberapa jauh persentasi keberhasilan peningkatan
kesegaran jasmani.
Bayak siswa yang mengalami peningkatan kesegaran jasmani
RUMUS = X 100
Jumlah siswa keseluruhan
Depdikbud 1994, Widodo.2005
belum ada daftar pustakanya
BalasHapus